Kepadanya
Harap kembali tumbuh,
padahal rasa ini sudah terlanjur keruh.
Ia membantuku membangun ini semua,
menyiapkan bahan,
merancang bangunan,
hingga pada akhirnya semua ini terbentuk,
dan memaksaku keluar dari situasi yang sudah terlalu empuk.
Kini aku kembali mendambanya,
mengulik kembali pikiran yang telah lama kusimpan,
entah bagaimana rasa itu tak lagi kutemukan,
apa ia sudah hilang?,
atau terhapus oleh kenangan yang semakin lama membuatku tertekan?
Comments
Post a Comment